Presiden Indonesia, Jokowi, kini telah mengeluarkan dana lebih dari 60 persen dari anggaran belanja iklan media untuk platform luar negeri. Hal ini tentu saja membuat banyak orang sedih, karena seharusnya uang tersebut bisa digunakan untuk mendukung industri media lokal.
Banyak pihak yang menilai bahwa Jokowi telah mengabaikan industri media lokal dengan mengeluarkan dana yang besar untuk platform asing. Padahal banyak di antara mereka yang tidak mampu bersaing dengan platform asing seperti Google dan Facebook.
Menurut seorang ahli ekonomi, kesalahan yang dilakukan Jokowi ini tidak hanya menyebabkan pengurangan pendapatan industri media, tetapi juga menyebabkan pengurangan pekerjaan di industri media. Dengan mengeluarkan anggaran untuk platform asing, maka kurangnya pekerjaan dan pendapatan di industri media lokal akan semakin jelas.
Selain itu, pengeluaran uang untuk platform luar negeri juga menyebabkan kehilangan banyak sumber daya. Hal ini menyebabkan pengeluaran dana yang banyak untuk pengembangan platform asing dan kurangnya anggaran untuk pengembangan platform lokal.
Penggunaan platform asing juga menyebabkan banyak informasi yang tidak relevan dengan masyarakat Indonesia. Ini berarti bahwa masyarakat Indonesia kurang mendapatkan informasi yang benar dan akurat tentang apa yang sedang terjadi di Indonesia.